Latest on Instagram

Ayumi Hamasaki performs empty arena, Maki Otsuki pulled offstage mid-song as China cancels Japanese events

Ayumi Hamasaki tampil di arena kosong, Maki Otsuki ditarik dari panggung di tengah lagu saat China membatalkan acara-acara Jepang

Estimated:  reading

Pada 29 November, legenda J-pop Ayumi Hamasaki berdiri di bawah sorotan lampu Shanghai Oriental Sports Center — dan menggelar konser penuh di hadapan 14.000 kursi kosong.

Konser tersebut awalnya tidak direncanakan untuk berlangsung tanpa penonton. Namun, sehari sebelumnya, panitia tiba-tiba membatalkan konser tersebut dengan alasan “force majeure” di tengah ketegangan diplomatik yang meningkat antara China dan Jepang. Konser Hamasaki bukanlah satu-satunya yang terkena dampak. Sejumlah acara musik Jepang, termasuk perayaan anime di Shanghai, dibatalkan atau dihentikan akibat memburuknya hubungan antara kedua negara setelah pernyataan kontroversial dari Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi tentang Taiwan.

Ia mengatakan bahwa serangan China terhadap Taiwan dapat menjadi “situasi yang mengancam kelangsungan hidup” yang dapat memicu respons militer dari pemerintahnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by ayumi hamasaki (@a.you)

Tim Hamasaki — kru yang terdiri dari lebih dari 200 staf Jepang dan China — telah menghabiskan lima hari untuk membangun panggung yang rumit. Setelah pembatalan mendadak, penyanyi itu memutuskan untuk tetap melanjutkan pertunjukan, meskipun penggemar dilarang masuk.

“Di ruang hening itu, saya merasakan gelombang emosi yang luar biasa,” Hamasaki berbagi di Instagram. “Ini menjadi salah satu pertunjukan paling tak terlupakan dalam hidup saya.”

Langkah tersebut merupakan gestur pribadi kepada tim dan simbolis bagi penggemar — pengingat bahwa musik melampaui batas, bahkan ketika politik ikut campur.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by ayumi hamasaki (@a.you)

Konser Hamasaki yang dibatalkan merupakan bagian dari pola yang lebih luas. Dalam sebulan terakhir, semakin banyak seniman Jepang — termasuk musisi jazz senior Yoshio Suzuki dan penyanyi Kokia — yang acara mereka di China dibatalkan secara diam-diam atau dihapus dari jadwal. Acara-acara lain juga telah dibatalkan.

Momen paling mengejutkan terjadi di Bandai Namco Festival 2025 ketika penyanyi Maki Otsuki tiba-tiba dihentikan di tengah penampilannya dan diiringi keluar panggung oleh staff. Sisa acara dibatalkan di tempat. Otsuki, yang menyanyikan lagu tema ONE PIECE, sedang di tengah lagu ketika lampu dan suara dimatikan.

Pihak berwenang setempat belum mengeluarkan penjelasan resmi, namun sumber internal menyarankan tindakan ini terkait dengan hubungan politik yang tegang, dengan Beijing menggunakan saluran budaya untuk mengirim pesan.

Pembatalan tersebut telah membuat penggemar China frustrasi dan sedih. Menurut laporan, beberapa penggemar berkumpul di kafe bertema Hamasaki setelah insiden, hanya untuk menemukan materi promosi telah dihapus dan kehadiran polisi di luar lokasi.

Seiring dengan akun penggemar yang viral di media sosial dan media internasional menyoroti gelombang penutupan budaya, satu hal yang jelas: budaya pop Jepang, yang selama ini disukai penggemar di seluruh Asia, kini terjebak dalam konflik geopolitik.